
Sepak bola telah menjadi olahraga paling favorit di belahan bumi mana pun. Menjadi pemain sepak bola adalah cita-cita tidak sedikit anak di seluruh dunia. Tetapi, untuk menjadi pemain sepak bola hebat, suatu komitmen kuat sangat dibutuhkan.
Berlatih dengan tekun dibutuhkan untuk membentuk keahlian, dibarengi kerja keras untuk membentuk kepribadian. Tidak mudah, tetapi semua tentu dapat.
Liga Kompas Kacang Garuda (LKG) U-14 musim 2018-2019 sejak September 2018 telah menobatkan lima pemain paling baik. Dari mereka berlima, terangkum aneka trik dan kunci kesuksesan sampai menjadikannya sebagai pemain paling baik.
Kita awali dari peraih apresiasi pemain paling baik LKG U-14 bulan September, Ahmad Athallah Araihan alias Raihan. Ia mengisahkan, di luar sesi berlatih tim, ia juga meperbuat hal-hal berikut ini.
1. Meningkatkan porsi latihan sendiri
Performa menendang pada kedua kaki diperoleh berkah ketekunan berlatih di rumah. Ahmad Athallah Araihan alias Raihan menyempatkan diri melatih operan dengan memantulkannya di tembok memakai kaki kiri. Kebiasaan itu membikin kaki kirinya menjadi nasib. Akurasi tendangan kaki kirinya saat ini menyamai kaki kanan yang adalah kaki dominannya.
2. Rutin berlatih fisik
Setiap hari, ia berlatih dua kali, pagi dan sore hari. Menu latihan fisik yang biasa ia lahap sehari-hari meliputi joging, berenang, dan sprint pendek.
3. Istirahat cukup
Paling lambat Raihan telah tidur pukul 21.00.
4. Pola makan yang baik
Daging, sayuran, dan susu tidak sempat absen ia konsumsi. Untuk susu, ia meminumnya pada pagi dan sore. Makan gorengan itu dilarang.
Kedua, Fachrial Samudra. Pemain Paling baik LKG U-14 bulan Oktober ini mengisahkan dua faktor yang mendukungnya sehingga pemain paling baik.
1. Kerja keras
Pada saat pemain lain absen berlatih, dirinya masih rajin berlatih sepak bola.
2. Sanggup beradaptasi dengan beberapa macam jenis pelatih
Kunci dari permainan paling baiknya adalah rutin berlatih keras dan mendengarkan dan melaksanakan dengan cara serius arahan dan aba-aba pelatih.
Pemain tengah sekolah sepak bola (SSB) Salfas Soccer, M Rendy Apriyansyah, menjadi pemain ketiga yang dinobatkan sebagai pemain paling baik LKG U-14 bulan November. Berikut ini kisah Rendy untuk mewujudkan mimpinya menjadi yang paling baik.
1. Mengatur waktu dengan baik
Rendy menyadari bahwa pendidikan juga adalah faktor yang penting dan tidak boleh ditinggalkan. Maka ia mengatur jadwal latihan dan belajar sebaik-baiknya. Apabila tidak sempat berlatih sebab bersekolah sampai sore, Rendy menyempatkan diri berlatih lari kecil dan skipping di rumah.
2. Disiplin untuk tidak tidur larut malam
Apabila tidak ada faktor penting yang wajib diperbuat, paling cepat ia tidur pukul 21.00 alias 22.00 WIB.
3. Pengaturan pola makan
Rendy rutin mengonsumsi madu dan susu. Makanan tinggi lemak dan mi instan sebisa mungkin ia hindari.
Berikutnya, kapten sekolah sepak bola Big Stars Babek FA, Richko Ridho Fergiantoro Kalnash, dinobatkan sebagai pemain paling baik LKG U-14 bulan Desember 2018. Apresiasi sebagai pemain paling baik bulan Desember membuktikan segala pengabdian dan usaha keras Richko tidak mengkhianati dirinya.
1. Tekun
Di luar waktu latihan di SSB Big Stars Babek FA, Richko berinisiatif meningkatkan jam latihan. Ia dengan cara privat berlatih untuk meningkatkan daya tahan fisik dan teknik. Total dalam sepekan, Richko berlatih 5 kali.
2. Sikap yang baik
Selain keterampilan olah bola, pemain juga dikualitas dari sikapnya. Richko adalah pemain yang bersih, dalam artian belum sempat mendapat kartu dari wasit.
Penghargaan pemain paling baik LKG U-14 bulan Januari 2019 jatuh terhadap pemain sayap SSB Asiop Apacinti M Faqih Azhar.
1. Kecepatan dalam berlari
Faqih berkata, performa berlari itu tidak dan-merta ia peroleh, tetapi melewati latihan yang panjang. Menurut Faqih, bila ada peluang untuk berlatih lari, sebisa mungkin bakal dirinya perbuat. Sang ayah menjadi sosok yang berperan penting dalam mengawasi latihannya dalam di rumah. Sebelum bertanding alias latihan, ia sempatkan joging di lapangan dekat rumah. Tidak hanya itu, Faqih melatih kekuatan kakinya dengan melatih kaki membawa barbel.
2. Mengatur pola makan
Faqih tidak boleh makan sembarang. Tidak hanya itu, tidak makan mi instan dan gorengan tidak jarang-tidak jarang.
LKG U-14 dilaksanakan di GOR Ciracas setiap Minggu pukul 07.00–17.00 WIB. Datang dan saksikan pertandingan-pertandingan pesepak bola muda untuk meraih cita-citanya. Dukungan masyarakat menjadi energi bagi cita-cita untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Comments
Post a Comment